Keliling Yogya Dalam Sehari

Hari ini adalah hari pertama petualangan solo saya di Yogya dan Dieng, memanfaatkan tiket pesawat untuk sekalian penugasan saya sebagai delegasi Perusahaan tempat saya bekerja pada Seminar bertajuk Korosi dalam waktu dekat di Sheraton Yogyakarta. Tepat tengah malam, artinya waktu istirahat saya kurang dari 3 jam sebelum perjalanan saya ke Borobudur dan Dieng (lihat tulisan saya tentang Borobudur). Keberangkatan saya ke Jogja tadi pagi menggunakan pesawat Garuda Indonesia, berangkat dari Cengkareng ke Yogyakarta pada pagi hari, sehingga saya tiba sekitar pukul 10:00. Setelahnya, saya langsung menuju hotel butik yang telah saya booking sebelumnya. Setelah menyimpan barang-barang, saya menantang diri saya, bisa sejauh apa saya mengelilingi Yogyakarta dalam waktu 1 hari (sebenarnya tinggal setengah hari alias 12 jam) bermodalkan kaki dan bus Trans-Yogya.
That day was the first day of my solo backpacking trip to Yogyakarta and Dieng Plateau, at the same occasion of my seminar assignment as company delegation, which will took place at Sheraton Hotel Yogyakarta. It was the midnight, and I just had 3 hours for sleeping before I continue my solo backpacking trip to Borobudur Temple and Dieng Plateau (see my writing about Borobudur). I departed from Jakarta to Yogyakarta this morning using Garuda Indonesia airlines, and arrived at 10:00 a.m. Afterward, I did check in at reserved hotel, then start exploring the city. This is my itinerary for city-exploring Yogyakarta in one full day by using only trans Yogyakarta public buses and on foot
1. Plaza Ambarukmo (10:00 - 10:30)
Karena paling dekat dengan hotel dan jalur bus terdekat, meskipun bukan tujuan wisata, tetap saya kunjungi. Hotel tempat saya menginap berada di jalur satu arah, jadi harus berjalan dulu ke sini untuk ke halte terdekat ke arah Prambanan. Seperti biasa, saya mengisi energi dulu di Starbuck's dengan Caramel Machiatto nya.
1. Ambarukmo Plaza (10:00 - 10:30)
Because it located near my hotel and is a junction where public bus stop Trans Yogyakarta before one-way traffic road segment. As usual, I filled up my energy before traveling with Starbuck's Caramel Macchiato.
Main entrance to Ratu Boko Palace // Pintu utama istana Ratu Boko

2. Candi Prambanan - Ratu Boko (11:30 - 19:00)
Kompleks Candi ini sangat luas dan katanya sunset di sunset view Kompleks Ratu Boko sangat indah. Saking luasnya, saya menghabiskan siang hingga petang disini. Sebaiknya membeli tiket terusan ke Ratu Boko. Kompleks Ratu Boko terletak lumayan jauh dari Candi Prambanan, jadi kalau ada rencana berjalan kaki ke sana, lupakan saja. Pihak pengelola candi menyediakan bus jemputan (shuttle) yang akan mengantar jemput ke Ratu Boko. Namun jika ingin menikmati sunset, sebaiknya rencanakan transportasi pulangnya karena bus akan kembali pukul 05:00 sore. Saya menyaksikan sendiri sunset di tempat ini yang benar-benar indah. Sebelumnya, saya sudah membuat kesepakatan dengan security Sunset View agar mengantarkan saya ke halte Trans-Yogya Prambanan sekalian beliau pulang kerja.
2. Prambanan Temple - Ratu Boko Palace (11:30 - 19:00)
This temple complex is so large and people recommend to enjoy beautiful sunset at Ratu Boko. It's so large that you have to prepare your stamina in here. Ratu Boko Palace is located a bit far from Prambanan complex, so season ticket will be beneficial, because it already includes direct shuttle transport from and to Ratu Boko from Prambanan complex. It will spend a lot of time if you walk up there to Ratu Boko. The Shuttle bus available until 16:30 from Ratu Boko, so you have to prepare your own transport if you want to enjoy sunset here. I made an agreement with security guard to pick me up with his motorcycle after sunset.
Kompleks candi yang luas di Prambanan // A large complex, Prambanan Temple

3. Kompleks Kraton Yogyakarta (19:00 - 23:30)
Disini stamina saya diuji, saya berjalan mengeksplorasi tempat-tempat wisata di sekitar Kraton yang masih buka. Jalan Malioboro, Pasar Beringharjo, Benteng Vredeburg, Istana Kraton, Alun-alun, produksi kaus Dagadu, hingga kawasan Beringin kembar saya jambangi dengan berjalan kaki. Lampu-lampu LED hias di delman yang didandani membuat suasana semarak. Angkringan di pinggir jalan benar-benar ramai. Karena saya yang berkeringat, berbaju lusuh, dan berwajah imut ini, Ibu penjual angkringan mengira saya mahasiswa rantau asal Jakarta, lalu memberikan saya banyak bonus karena si Ibu mau tutup. Meskipun sudah menolak dan mencoba menjelaskan, si Ibu tetap ngotot kalau sebagai mahasiswa tidak perlu sungkan, karena Ibu itu sudah banyak membantu mahasiswa-mahasiswa rantau seperti saya...Wow! Ya sudahlah, rezeki kali. Haha.
3. Yogyakarta Kraton Complex (19:00 - 23:30)
This destination will surely tested your endurance. I walked to every tourism attractions near the Kraton until midnight. The Route were Malioboro road, Beringharjo market, Vrederburg castle, townsquare, Dagadu producers, until the twin mystical banyan tree in southern townsquare. LED lite horse wagon are flourish the night crowd. Food sellers are easily found here and also very crowded. Because after exhausting walk, I was sweaty, wearing wet tsirt, and younger face, the food seller presumed I was the university student. She gave me great discount and because I might be the last guest, she gave me extra food to be taken home and shared with other dormitory friends. Of course I am not a student, so I politely refuse her offering but she insisted. Well, it might be my lucky day.
Alun-alun utama Istana Ratu Boko // The main hallway of Ratu Boko Palace

4. Tugu Yogyakarta (00:00)
Yak, akhirnya, sebagai penutup perjalanan melelahkan hari ini, menyeruput teh tarik di dekat tugu Yogyakarta pas tengah malam memang sangat berkesan. Pakaian basah akibat keringat masih belum kering dan masih harus berjalan ke hotel, membuat badan mulai menggigil. Untung ada wedang uwuh khas Imogiri. Tidak lupa belanjaan dari Jalan Malioboro sebelumnya untuk oleh-oleh dan titipan (sesajen) Sekretaris kantor. Hehe, maaf Mbak Dew.
4. Yogyakarta Monument (00:00)
At last, I ended my city-exploring at this cafe, at the corner of road where Yogyakarta monument was built. I was drinking hot ginger herbs tea, Wedang Uwuh from Imogiri. Wet clothes make me feel cold and I shall returned to hotel for rest. A bag full of souvenirs are already completed, along with the bribe souvenirs for my office's secretary... hahaha just kidding Mbak Dew..
Tugu Yogyakarta saat tengah malam // Yogyakarta monument at the midnight