Rafting Dan Perang Paintball Di Sejuknya Udara Pangalengan

Tepat 1 jam menuju tengah malam, saya menunggu travel door-to-door Cipaganti yang akan mengantarkan saya ke Bogor,  di pintu tol ini, sendirian. Tidak banyak kendaraan yang melewati pintu tol ini, malah menurut saya sudah kategori sepi. Janji si supir Cipaganti tadi sore, yang katanya saya penumpang terakhir dan harus on-time, membuat saya memaksa supir mobil ELF tancap gas mulai dari daerah Cililin. Nyatanya, sampai jam segini masih belum ada tanda-tanda mobil jemputan itu. Sepi dan sendiri, namun keseruan sepanjang hari sebelumnya yang terekam di kamera outdoor ini, seakan menghibur di tengah kesepian ini. Keseruan arung jeram dan perang paintball di dinginnya daerah Pangalengan masih terasa hingga sekarang.
Memasuki jeram domba // Entering Jeram domba
One hour to midnight and I was still waiting the door-to-door travel service Cipaganti to picked me up back home, at this toll exit, alone. There was less vehicles passing by and the road light was dimmed. The Cipaganti's driver promised me that I must hurry up to catch him at this toll exit this afternoon, because I will be his last passenger to picked, then went straight to Bogor via Cianjur. I rush my ELF driver from Cililin for that, but the fact is, now I stranded here alone waiting for him till this late. But this loneliness is cured by looking at the photos captured in this outdoor rugged camera. I was enjoying my traveler's group outbound program, rafting and paintball wargame
Rekan pendayung // My paddling partner

Arung jeram dan perang paintball dilakukan di daerah Sungai Palayangan, Pangalengan. Karena sungai ini sebenarnya keluaran dari pintu air Waduk (Situ) Cileunca, jadi debit air sungai ini terjaga konstan tiap tahun, tidak seperti arung jeram di sungai jeram alami yang level kesulitannya tergantung musim. Selain itu, karena posisinya di pegunungan, air sungainya dingin segar dan jernih, mirip sungai-sungai di Eropa. Level jeram ini adalah level 3, sepanjang 4.5km, ditempuh selama 2 jam. Jeram-jeram semi-alami juga membuat arung jeram ini menantang, namun sangat aman. Jeram terjun hingga setinggi 2 meter bisa dilewati dengan sukses oleh perahu saya yang ditemani empat anggota regu yang semuanya wanita cantik. Haha.
The outbound location was at Palayangan riverside, Pangalengan. This river's water supply is regulated from Cileunca Dam, so the river stream is safely controlled and can be adjusted depend on water stock. This is the advantage of rafting in this river rather than natural streams, because at natural streams, the rafting's level of difficulty, varies depend on the season. The other advantage is the water clarity and freshness, because it is located at mountainous upstream rivers, differs with other streams that usually located near estuary. As default, the stream in this river is set at level 3, 4.5 km long, and aprroximately 2 hours rafting duration. The cascades and rapids are challenging but safely designed. Yes, the cascades in this river are both naturally and human-made for this purpose. The most challenging cascade was Jeram Domba, which is 2 meters tall. I successfully surpassed it assisted by my rafting team of four beautiful ladies and a skipper
Jeram curam lainnya // Another steep cascade

Arena perang paintball terletak di perkebunan karet. Dari lokasinya, kategori perang paintball ini adalah woodball. Skenario yang bisa dimainkan bermacam-macam. Saat itu, skenario yang kami mainkan adalah defend the flag, artinya pemenang ditentukan bila pemain lawan habis terkena hit atau berhasil membawa bendera lawan ke benteng pertahanan tanpa terhitung hit. Hit dihitung bila sekali terkena rompi atau dua kali terkena bagian tubuh lainnya, atau peluru habis. Tapi ya namanya geng rusuh, lupakan strategi atau taktik, tidak ada yang kepikiran merebut bendera, apalagi mempertahankannya. Kejar-kejaran dan tembak-tembakan liar ala koboy yang terjadi. Tapi yang seperti ini yang malah mengundang gelak tawa.
Wargame scene was located at rubber tree plantation. The skirmish type was woodball. The scenario chosen was defend the flag, which is winner team is determined if all enemy team got hit or successfully capture the enemy flag without getting hit. Hit is counted if the paint bullet popped once on the vest or popped twice at another body parts, or if the ammo run dry. But at the game, we were not care to the rule. Nobody guard the flag nor did attempt to capture enemy's flag. Wild shot like a cowboy war, chasing each other, and most of us counted hit due to ammo run dry. But that was the fun part
7 orang tim merah melawan 7 orang tim orange // 7 red team vs 7 orange team

Mengenai Pangalengan
Pangalengan terletak di Bandung Selatan, terkenal karena perkebunan teh dan kina, serta peternakan sapi perah. Jika di rumah ada gerobak tukang susu yang memainkan jingle yang sudah sangat familiar, bertuliskan KPBS, maka susu tersebut berasal dari sini. KPBS adalah Koperasi Peternak Bandung Selatan, lengkapnya sering disebut KPBS Pangalengan.
About Pangalengan
Pangalengan is located at Southern of Bandung, famous for tea plantation and kina plantation, and milch cow. If in your neighborhood there is a milk seller playing a familiar jingle, and KPBS label on the products, the dairy product came from this district. KPBS stands for South Bandung Stockbreeder Cooperation, which its full name is KPBS Pangalengan.

Menuju Kesana
Untuk menuju kesini, perjalanan selama 3 jam ditempuh dari Kota Bandung ke arah Selatan.
How To Get There
To get there, ride south from Bandung for approximately 3 hours. The terrain is mountainous, but road is in good condition.
Saya sebagai seorang yang tidak terhitung hit menghabiskan peluru tersisa dengan berlatih menembak target, saya tertembak sekali di kaki kiri // I survived from hit and fire remaining bullets for target practicing, see I got shot once on my left leg, but it doesn't count as hit