Memotret hewan kesayangan, baik peliharaan di rumah maupun di kebun binatang menurut saya sebenarnya cukup tricky. Alasan pertama adalah karena mereka tidak bisa diam dan cenderung bergerak, dan jika pemotretan kita menggunakan flash, dapat membuat hewan peliharaan kita trauma dan menghindar jika dibidik untuk difoto berikutnya, apalagi jika pengambilan pertama gagal. Di Saluran TV Animal Planet, kadang ada acara dimana sang pengisi acara dapat mengatur perilaku hewan peliharaan, apalagi profesi pengatur gaya hewan yang biasanya digunakan untuk pemotretan komersial. Namun bagi kita yang mungkin kurang akrab dengan hewan peliharaan atau pada hewan liar, mungkin bisa merepotkan. Berikut adalah tips pemotretan hewan peliharaan kesayangan menurut saya untuk mendapatkan hasil yang optimal:
Taking pictures of your beloved animals, from your pet to animals in zoo, are actually very tricky. The first reason is their movement, and if we are using speedlight, they might be traumatized and will be afraid for the next shot if your previous shots were failed. In Animal Planet TV program, there once a documentary of pet photographer in his job assisted by animal whisperer for commercial purpose. But if we don't have that ability, taking pictures of still pet/animal may be frustrating. Here are some tips for taking pictures of your beloved pet/animals
Kucing liar yang sering berkeliaran di kantor // Wild domestic cat that wandering around my office |
1. Jika memungkinkan, ambil dalam keadaan naturalnya.
Kadang tingkah polah hewan yang lucu dan menggemaskanlah yang kita abadikan.
1. If possible, frame them in their natural behaviorSometimes, their behavior will add a story behind our photos
2. Ambil dalam keadaan sedikit bergerak atau diam.
Jika akan mengambil foto peliharaan, buat agar dia diam pada posisi akan dibidik. Bisa dengan menggunakan makanan atau mainannya. Namun bukan artinya boleh dibius ya... hehehe
Jika akan mengambil foto peliharaan, buat agar dia diam pada posisi akan dibidik. Bisa dengan menggunakan makanan atau mainannya. Namun bukan artinya boleh dibius ya... hehehe
2. Make opportunity where they will stand stillFind any opportunities to take photos when they in still position to ensure the sharpness. We can frame them when they enjoying their meals or enjoying the toys. But don't anesthetize them,... lol
3. Fokus pada daerah pangkal hidung atau mata.
Orang-orang mengatakan mata adalah jendela hati, berlaku pula terhadap hewan. Apapun posisi mengambil foto pada hewan, jika bagian mata tidak tajam ataupun miss-focus, maka foto menjadi tidak "hidup"/tidak menarik. Kecuali memang ada bagian tertentu yang menjadi objeknya. Dan tentu saja, mata hewan tersebut melihat ke arah kamera.
Orang-orang mengatakan mata adalah jendela hati, berlaku pula terhadap hewan. Apapun posisi mengambil foto pada hewan, jika bagian mata tidak tajam ataupun miss-focus, maka foto menjadi tidak "hidup"/tidak menarik. Kecuali memang ada bagian tertentu yang menjadi objeknya. Dan tentu saja, mata hewan tersebut melihat ke arah kamera.
3. Aim focus on or between their eyesWise word said eyes are the mind's window. This phrase is also applicable to animal. Any photos taken on animal, if their eyes are mis-focused, the photos will not be interesting, unless the intended object is specific part of the animal. And of course it will be better if your animal is looking straight at the camera.
4. Jika memungkinkan, ambil selevel mata hewan anda (eye level).
Ini artinya anda harus memposisikan kamera selevel mungkin dengan level mata hewan peliharaan anda. Karena pada posisi mata selevel memperlihatkan "personifikasi" atau kesetaraan seolah-olah bersikap manusiawi. Hal ini naluriah seperti halnya kita menasihati anak kecil, maka kita akan berjongkok selevel dengannya.
Ini artinya anda harus memposisikan kamera selevel mungkin dengan level mata hewan peliharaan anda. Karena pada posisi mata selevel memperlihatkan "personifikasi" atau kesetaraan seolah-olah bersikap manusiawi. Hal ini naluriah seperti halnya kita menasihati anak kecil, maka kita akan berjongkok selevel dengannya.
4. If possible, add perspective of eye levelIt means that we shall place the camera at the same height with their eyes. This perspective will add personification perspective or equity or a sense of their behavior as human. This is natural as we tell our child, to get best effect, we shall look straight and lowering down our body to their level. The point of view higher from eye level will leave a sense of teaching, intimidating, or bossy.
5. Hindari flash.
Selain menghindari efek trauma pada hewan kesayangan anda, beberapa spesies hewan nokturnal atau yang matanya peka terhadap cahaya akan stress jika terkena flash. Kecuali untuk pemotretan studio yang didampingi pelatih/penata gaya hewan.
Selain menghindari efek trauma pada hewan kesayangan anda, beberapa spesies hewan nokturnal atau yang matanya peka terhadap cahaya akan stress jika terkena flash. Kecuali untuk pemotretan studio yang didampingi pelatih/penata gaya hewan.
5. Avoid direct flashFor the purpose of avoid traumatized experience to our pet, some nocturnal species have greater sensitivity of light and flash surely will make them stressed.
6. Jika hewan berbulu, gunakan bukaan diafragma besar untuk menegaskan bulu-bulunya.
Efek backlighting atau cahaya belakang dan penggunaan bukaan diafragma besar dapat menegaskan kelembutan bulu hewan kesayangan. Sayangnya pada kamera saku digital ekonomis, bukaan diafragma tidak bisa diatur, namun penggunaan mode "macro" dapat mendekati pengaturan ini.
Efek backlighting atau cahaya belakang dan penggunaan bukaan diafragma besar dapat menegaskan kelembutan bulu hewan kesayangan. Sayangnya pada kamera saku digital ekonomis, bukaan diafragma tidak bisa diatur, namun penggunaan mode "macro" dapat mendekati pengaturan ini.
6. For furry animals, use widest aperture available to emphasize their furs.Backlighting technique and the use of wide aperture will effectively emphasize our animal's furs. Unfortunately, this feature is not available in pocket/prosumer camera, but preset "macro" might create equal result.
7. Untuk hewan yang liar atau berbahaya/tidak bisa didekati, gunakan lensa telephoto.
Hasil foto yang sempurna tidak sebanding dengan keselamatan anda. Safety first!.
Hasil foto yang sempurna tidak sebanding dengan keselamatan anda. Safety first!.
7. Use telephoto lens for dangerous or wild animal.The great photo result is not worthy if compared with our safety. Safety first!
Anak harimau Bengala dihukum di dalam kotak karena memberontak saat sesi berfoto di Taman Safari Cisarua // Bengal white tiger cubs is placed in detention box due to its bad behavior during photoshoot in Safari Garden Zoo |