Hari ini hari training "Corporate Induction" terakhir dimana saya seharusnya sudah istirahat lapangan (field break). Artinya, back-to-back saya sudah masuk kerja, sehingga setelah training ini saya tidak bisa bertugas ke kantor. Karena training selesai pukul 04:00 sore, maka sisa waktu ini saya manfaatkan untuk berolahraga (baca : gowes blusukan lagi/aji mumpung). Berhubung posisi matahari lebih ke timur, sehingga matahari terbenam lebih cepat (cari sendiri referensinya ya, soal inklinasi bumi). Artinya daya jelajah lebih terbatas dan karena saya gowes sendirian, saya tidak bisa blusukan jauh-jauh, seperti ke Marang Kayu atau Pantai Mutiara Pangempang.
Belajar dari keteledoran sebelumnya (bawa tripod tapi tidak bawa tripod mount nya), kali ini saya memiliki persiapan yang cukup dan tidak terburu-buru. Tujuan gowes saya? Dermaga Jawi-Jawi.
Dermaga ini sebenarnya lebih panjang dari ukurannya yang sekarang, dikarenakan ujung dermaga ini sudah roboh tenggelam. Tidak jelas sejak kapan dermaga ini dibangun, namun karena bahannya adalah kayu ulin (atau kayu Jawi-Jawi?) yang legendaris, dermaga ini awet, kecuali bagian ujung dermaganya hehe.
Setiap sore tempat ini banyak didatangi pemuda-pemudi sekitar untuk nongkrong-nongkrong atau balapan liar. Ada juga yang sengaja datang untuk memancing. Pada sore hari, jika langit cerah, pemandangan di sini sangat indah. Kawanan burung bangau blekok putih atau hitam terbang melintas. Vandalisme pun tidak terlalu terlihat di dermaga ini.
Menurut saya, ini tempat paling mantap untuk relaksasi melepas penat setelah bekerja.
Duduk bersandar di dermaga kayu dan relaksasi pikiran
|
Dari dermaga ini, kiri dan kanan adalah selat
|
Lokasi tujuan bersepeda paling Favorit
|