Setelah puas berenang bersama Manta Di Sangalaki, kami melanjutkan ke Pulau Kakaban. Begitu kapal hampir sandar ke dermaga, kami disambut oleh rombongan ikan bannerfish ukuran sedang. Kami sangat ingin berenang ke dinding koral saat itu melihat air lautnya yang sangat bening. Namun agenda utama adalah danau ubur-ubur tanpa sengat. Setelah membayar tiket masuk di loket Kakaban, kami menjajaki undakan tangga kayu ulin menuju ke danau.
Saat itu langit yang mendung sudah berubah menjadi cerah, malah cenderung terik. Kami tidak membuang waktu dan langsung memasuki kolam hanya dengan booties dan wetsuit/rushguard kami. Sayangnya, karena cuaca baru saja hujan, lalat tabanus (Tabanidae) yang suka menghisap darah, mulai mengganggu kami dengan menggigiti kami. Rasanya gatal dan cenderung menyakitkan. Namun himbauan tidak memakai lotion anti serangga jika memasuki danau membuat saya melakukan tindakan represif kepada nyamuk/lalat tabanus tersebut. Lalat/nyamuk tabanus itu satu persatu bertumbangan saya pukul saat menggigit lengan dan punggung saya. Karena serangan serangga ini tidak habis-habis, maka kami memutuskan cepat-cepat meniggalkan danau. Namun nyamuk/lalat tabanus tetap mengikuti hingga ke dermaga. Maka kami langsung melakukan snorkeling di sekitar dermaga.
Saat itu langit yang mendung sudah berubah menjadi cerah, malah cenderung terik. Kami tidak membuang waktu dan langsung memasuki kolam hanya dengan booties dan wetsuit/rushguard kami. Sayangnya, karena cuaca baru saja hujan, lalat tabanus (Tabanidae) yang suka menghisap darah, mulai mengganggu kami dengan menggigiti kami. Rasanya gatal dan cenderung menyakitkan. Namun himbauan tidak memakai lotion anti serangga jika memasuki danau membuat saya melakukan tindakan represif kepada nyamuk/lalat tabanus tersebut. Lalat/nyamuk tabanus itu satu persatu bertumbangan saya pukul saat menggigit lengan dan punggung saya. Karena serangan serangga ini tidak habis-habis, maka kami memutuskan cepat-cepat meniggalkan danau. Namun nyamuk/lalat tabanus tetap mengikuti hingga ke dermaga. Maka kami langsung melakukan snorkeling di sekitar dermaga.
Lalat Tabanus (March Flies) pengganggu, gigitannya lebih menyakitkan dari gigitan nyamuk, bahkan menembus wetsuit |
Dinding koral atol yang curam (drop-off) sangat indah. Penyu hijau pun sempat terlihat berenang dengan anggunnya disini. Ikan chromish berwarna biru, hijau, kuning, dan ungu bercampur di atas koral yang rimbun. Ikan bannerfish yang menyambut kami di awal saya jumpai kembali, dan ketika saya ikuti, saya menemukan rombongan bannerfish berukuran besar dan ikan-ikan besar lainnya berteduh di bawah bayang-bayang dermaga. Sambil mencari nudibranch yang dulu saya temui di dermaga ini, posisinya sudah ditempati oleh kima kecil berwarna biru yang hanya terlihat mulutnya.
Jalan menuju Danau Kakaban |
Akhirnya berakhir sudah sesi hopping islands di Perjalanan Pulau Derawan kali ini. Kami menuju penginapan Nur Aini di Pulau Maratua karena Maratua Paradise Resort sudah penuh. Pak Jahim sebagai pemilik penginapan menyambut kami dengan ramah. Namun kami hanya semalam menginap disini karena besoknya kami akan menginap 2 malam di Maratua Paradise resort.