Istana Bogor Open 2014 : Istana Untuk Rakyat (ISTURA)

Agenda open house Istana Kepresidenan Bogor memang dilaksanakan setiap tahun, yaitu saat hari jadi Kota/Kabupaten Bogor yang jatuh setiap tanggal 4 Juni. Tahun ini, Kota/Kabupaten Bogor merayakan hari jadi Bogor yang ke 532. Awal mulanya tanggal 4 Juni sebagai hari jadi Bogor adalah saat Prabu Siliwangi diangkat sebagai raja Kerajaan Pajajaran, yaitu di tahun 1482 silam. Acara open house Istana Bogor kali ini bertema ISTURA, yaitu Istana Untuk Rakyat, yang diadakan pada 9 Juni - 12 Juni 2014, dilanjutkan tanggal 14 Juni 2014. Pada periode ini, masyarakat bisa datang mengunjungi Istana Bogor dengan gratis dan tanpa mengurus perizinan apapun. Cukup mendaftar di panitia Istura yang tersebar di beberapa tempat atau melalui harian lokal di Bogor. Namun untuk lebih praktis, sebaiknya langsung mendatangi panitia pusat di Kantor DPRD Kota Bogor di depan Gereja Katedral atau belakang Bank Mandiri Juanda. Sebenarnya di hari lain pun masyarakat bisa mengunjungi Istana Bogor dengan gratis atau tanpa biaya, namun perlu mengurus izin kepada Kantor Istana Kepresidenan terlebih dahulu.
Suasana Istana Bogor Open/Istura 2014
Tiket yang saya dapat
Saya mendaftar di hari pertama pembukaan, senin 9 Juni 2014. Saya terlalu muluk berharap begitu datang bisa langsung berangkat. Sebenarnya bisa saja, namun ketika saya datang, rombongan terakhir sudah diberangkatkan. Untuk informasi saja, keberangkatan terakhir adalah pukul 12:00 siang, saya datang terlalu sore, berharap supaya tidak kena terik panas bogor akhir-akhir ini. Jadinya saya mendaftar untuk hari ini (10 Juni 2014), pada pukul 10:00. Mayoritas pengunjung adalah pelajar dan guru, namun juga tidak sedikit mahasiswa dan masyarakat umum yang ikut hadir. Pegawai-pegawai kantor juga ada yang ikut, entah bolos atau entah izin dulu. Rombongan diberangkatkan tiap 30 menit. Saat itu di rombongan saya kebanyakan anak-anak SD berseragam lengkap (memakai topi dan dasi) serta guru-gurunya. Rombongan anak-anak tersebut dipersilakan berangkat duluan, disusul masyarakat umum. Oya, untuk bisa ikut, tiket pendaftaran harus ditukar dengan tiket masuk (istilahnya daftar ulang). Karena itu, harus tiba maksimal 30 menit sebelum jam yang dipilih, gunanya untuk daftar ulang dan mendengarkan arahan panitia.
Masuk lewat sini ya..
Terdapat peraturan jika ingin mengikuti program Istana Open ini, yaitu harus berpakaian rapi dan sopan. Dalam hal ini, penggunaan sendal tidak diperbolehkan, begitu juga kaos oblong dan celana jeans. Dianjurkan memakai kemeja dan menurut saya paling sesuai tema ya pakai batik. Namun aturan ini tidak ketat-ketat banget kok, buktinya tadi ada saja yang memakai kaos oblong plus jaket hoodie, bahkan cuma kaos saja. Tapi untuk memakai sepatu, jangan coba-coba, lebih baik memakainya.
Bagian depan Istana Bogor yang sering terlihat saat Car Free Day di Sempur
Masalah kamera, sebenarnya kamera dilarang dibawa ke dalam kompleks istana, baik kamera pocket maupun DSLR. Namun aturan ini masih kurang ketat pengawasannya karena ada saja yang berhasil menyusupkan kamera pocket ke dalam. Kalau kamera DSLR, jangan coba-coba dibawa karena pasti kena razia bagaimanapun anda menyembunyikannya, hahahaha (true story). Aturan ini masih longgar karena masih boleh membawa handphone. Saya sendiri membawa handphone dan saat masuk gerbang deteksi logam, handphone boleh lewat, namun kamera digital tidak boleh (makanya pinjam handphone yang kameranya bagus kalau mau kesini). Di dalam istana sendiri, hanya di bagian luar Istana kita boleh mengambil gambar menggunakan handphone. Di dalam Istana adalah zona dilarang keras memotret. Tadi ada saja orang yang nekat memotret dan menggunakan flash, lalu ketahuan dan handphonenya diambil beserta orangnya (nah lho), tidak tahu mau diapain. Khawatir kalau pakai kamera handphone hasilnya jelek, padahal jarang-jarang ke istana? jangan khawatir, di Istana ada panitia yang menyediakan voucher pemotretan baik keluarga maupun group. Terjangkau kok harganya, pakai fotografer profesional lagi.
Berpakaian batik lebih direkomendasikan, panitia pun segan karena kita sopan (seperti slogan di pangkas rambut, hehehe)
Mengenai tas, hanya tas kecil yang boleh dibawa. Tas ransel dan tas besar lainnya tidak boleh dibawa. Bisa disimpan di dalam mobil (kalau bawa mobil), atau bisa dititipkan di panitia. Batasan ukuran ini juga tidak jelas karena banyak ibu-ibu yang membawa tas selempang. Sebaiknya bawa yang kecil saja, misalnya tas selempang yang biasa dipakai menyimpan dompet dan handphone saja. Namun saat pemeriksaan, isi tas kita akan diperiksa, jadi jangan membawa yang aneh-aneh ya (termasuk spidol, saya lihat banyak spidol yang ditahan, mungkin menghindari aksi vandalisme anak-anak alay?). 
Bukti kalau hari-hari selain Istana Open, masyarakat juga bisa mengunjungi Istana Bogor dengan gratis
Mengenai makanan dan minuman, jelas-jelas panitia melarang membawa makanan dan minuman, mungkin karena menghindari masyarakat yang buang sampah sembarangan, atau ruang istana kebanjiran semut? Ya sebaiknya diikuti saja, toh nanti dibelakang istana ada kantin dan toko suvenir yang menjual makanan dan minuman serta suvenir-suvenir khas Istana Bogor. Hanya di area ini (dan area dekat kantor/pintu keluar) diperbolehkan makan dan minum, karena ada tempat sampahnya. Pintu keluar ini akan melewati bangunan museum dan perpustakaan istana yang sedang dibangun serta gereja Zebaoth di Jalan juanda.
Gaya arsitektur era kolonialisme pas untuk gaya fotografi b/w
Apalagi kalau ada keterangan tahunnya, siapa sangka foto ini diambil tahun 2014